Karya besar :Corry Sara Siahaan
menceritakan :
Kisisah tentang kehidupan seorang perempuan yang merupakan anak didik dari detektif terhebat di Tokyo. Analisisnya hampir sama dengan Ryuzaki-sensei. Maka dari itu sekarang Aya, sang tokoh utama akan berusaha menyelamatkan semua orang untuk memberantas kejahatan. Bagaimana kelanjutan kisah itu, lansung saja kita ke TKP.
Tokoh:
1. Near Timber/Nate
menceritakan :
Kisisah tentang kehidupan seorang perempuan yang merupakan anak didik dari detektif terhebat di Tokyo. Analisisnya hampir sama dengan Ryuzaki-sensei. Maka dari itu sekarang Aya, sang tokoh utama akan berusaha menyelamatkan semua orang untuk memberantas kejahatan. Bagaimana kelanjutan kisah itu, lansung saja kita ke TKP.
Tokoh:
1. Near Timber/Nate
2. Aya Zuki/Azu
3. Len Yagami/Len
4. Ran Kamine
Suatu hari di kota Tokyo yang damai …
"Bew, siang yang sangat panas, apalagi harus memecahkan kasus" saut aya sambil menggerutu Ran menyaut,"sudahlah Azu, kita harus kerja cepat!"
"iya, iya, seandainya kalau begini harus ada cowok cakep D;", kata aya sambil menggerutu
Ran berkata, "dasar elu :P""kan kamu enak udah punya Len DD; .... ", kata Aya
Ran berkata sambil malu, " iya. iya, ...."-kriiiing telpon berbunyi-
Aya berkata, " nada telponnya lagunya Len lagi :P, dasar elu :P""....", Ran malu-malu
"Halo", Kata Ran"Hai, Ran pa kabar?", Kata Len
"baik nih Len, aku lagi sibuk ngurusin kasus", Kata Ran"baguslah, good luck ya <3", kara Len
"haha ... udah selesai kah, konsermu?", tanya Ran"udah, abis itu aku bakal ke Tokyo lagi, kangen <3", kata Len
"ah .. bisa aja", kata Ran"aduh ... panas ya disini ,,, HOT banget", kata Aya sambil menggerutu kesal
"kayaknya kamu sibuk, titip aja salam ama Azu,, dah <3", kata Len"ok, bye <3", kata Ran
-mematikan telepon""katanya cepat, kok malah mesra-mesraan di telpon -3-", kata Aya
"iya, maaf, ayo kita lanjut kerjaannya", kata Ran
setelah beberapa saat mereka kerja, ada telepon dari bos mereka mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus ke rumah seorang detektif
"alamatnya ... di Jalan Ayo makan bareng ya?", tanya Aya"iya, kok namanya aneh banget ya, alay banget", gerutu Ran dalam hati
merekan pun mencari rumah detektif itu ....
setelah beberapa saat ...
"ini kah rumahnya? kok lebih mirip panti asuhan daripada rumah pribadi", gerutu Aya
"udahlah Azu, kita masuk saja", kata Ran
-membunyikan bel-
-Ting Tong-
tiba-tiba seseorang membuka kan pintu...
"oh ... selamat datang, kalian pasti dari Detektif Can Company?"
"iya,,, apakah anda detektif .. Nate?", kata Aya
"bukan, aku Roger, saya pemilik panti asuhan ini", kata Roger
"memang ini panti asuhan", kata Aya dalam hati
"Detektif Natenya ada?" tanya Ran
"oh ada,,, silakan masuk..", ajak Roger
"iya ..."kata Ran dan Aya
tiba-tiba ada seseorang yang datang
"oh ... ada orang, kalian orang yang di panggil oleh Direktur ya?"
"eh, iya", saut Aya
"hmm, coba kutebak, Kamu Azu (sambil menunjuk ke Aya) dan kamu Ran (sambil menunjuk ke Ran), kenalkan namaku, Near Timber, panggil aku, Nate"
kata Nate
"salam kenal, Nate" kata Aya
"kata direktur kamu punya pontensi hebat dalam menyikapi berbagai kasus, sudah berapa kasus yang kamu tangani?
"hmm,,, (sambil berfikir) sekitar 6 aja sih :D", kata Aya
"kalau gitu kita lansung saja ke ruanganku untuk merundingkan kasus ini (sambil menggulun-gulung rambut)" kata Nate
"ok", kata Aya dan Ran
"nih, orang kerjanyanya gulung rambut kah? kok aneh, banget", gerutu Aya dalam hati
sambil menuju ke kamar Aya dan Nate mengobrol
"perasaanku aja ya ,,, kok dari tadi Near, nanya ama Azu melulu :P, aneh.." kata Ran dalam hati
Mereka pun berbincang di ruangan Nate
"ok begini ... kasus kali ini adalah ,,, pembunuhan yang terjadi di rumah seorang pengusaha", kata Nate
"hmm ... aku dengar-dengar sih ... sebelumnya rumah itu pernah dihuni oleh orang yang sudah meninggal", kata Ran
"iya ... lalu?"kata near
"begini... dulu yang mati adalah sang pewaris rumah itu, menurut polisi pelaku itu adalah kakaknya tapi kakaknya hilang setelah sebulan kakaknya meninggal ,,, menurutku kakaknya kembali lagi untuk mengambil rumah itu setelah beberapa lama rumah itu dihuni oleh penghuni yang baru" kata Ran
"sepertinya menarik, gimana menurutmu Azu?" kata Nate
"sepertinya aku tak perlu berkata, apa2 lagi :D" kata Aya
"maksudmu?" kata Nate
"kita tinggal liat saja analisis Ran :)" kata Aya
"ok kalau itu menurutmu ... kita tinggal liat hasilnya besok" kata Nate
"secepat itu? " saut Ran
"tenang saja :D" kata Nate
setelah beberapa lama ...
"ok, kita sepertinya harus kembali untuk melapor ke direktur" kata Aya
"hmm .. bisa ku minta nomor Hp kalian?"
"ok" kata Ayan dan Ran
-sambil memberi nomor telepon-
"ya sudah, kalau seandainya besok, ada sesuatu aku akan memgabari kalian berdua" kata Nate
"ya udah kita pergi dulu" kata Ran
mereka berduapun berjalan pergi
"aku merasakan hal lain pada Nate loh" kaya Aya
"maksudmu, Zu?" tanya Ran
"gini, entah kenapa aku merasakan aura yang sama padanya seperti Ryuzaki-sensei" kata Aya
"aku juga begitu sih, dinginnya pun sama seperti Ryuzaki-sensei" kata Ran
"aku jadi kangen sensei" kata Aya
"iya .... " kata Ran
sambil perjalanan Aya merenung terus. dia mengingat masa lalu ...
"entah gimana sekarang seandainya Ryuzaki-sensei masih hidup ..." kata Aya dalam hati
Suatu hari di kota Tokyo yang damai …
"Bew, siang yang sangat panas, apalagi harus memecahkan kasus" saut aya sambil menggerutu Ran menyaut,"sudahlah Azu, kita harus kerja cepat!"
"iya, iya, seandainya kalau begini harus ada cowok cakep D;", kata aya sambil menggerutu
Ran berkata, "dasar elu :P""kan kamu enak udah punya Len DD; .... ", kata Aya
Ran berkata sambil malu, " iya. iya, ...."-kriiiing telpon berbunyi-
Aya berkata, " nada telponnya lagunya Len lagi :P, dasar elu :P""....", Ran malu-malu
"Halo", Kata Ran"Hai, Ran pa kabar?", Kata Len
"baik nih Len, aku lagi sibuk ngurusin kasus", Kata Ran"baguslah, good luck ya <3", kara Len
"haha ... udah selesai kah, konsermu?", tanya Ran"udah, abis itu aku bakal ke Tokyo lagi, kangen <3", kata Len
"ah .. bisa aja", kata Ran"aduh ... panas ya disini ,,, HOT banget", kata Aya sambil menggerutu kesal
"kayaknya kamu sibuk, titip aja salam ama Azu,, dah <3", kata Len"ok, bye <3", kata Ran
-mematikan telepon""katanya cepat, kok malah mesra-mesraan di telpon -3-", kata Aya
"iya, maaf, ayo kita lanjut kerjaannya", kata Ran
setelah beberapa saat mereka kerja, ada telepon dari bos mereka mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus ke rumah seorang detektif
"alamatnya ... di Jalan Ayo makan bareng ya?", tanya Aya"iya, kok namanya aneh banget ya, alay banget", gerutu Ran dalam hati
merekan pun mencari rumah detektif itu ....
setelah beberapa saat ...
"ini kah rumahnya? kok lebih mirip panti asuhan daripada rumah pribadi", gerutu Aya
"udahlah Azu, kita masuk saja", kata Ran
-membunyikan bel-
-Ting Tong-
tiba-tiba seseorang membuka kan pintu...
"oh ... selamat datang, kalian pasti dari Detektif Can Company?"
"iya,,, apakah anda detektif .. Nate?", kata Aya
"bukan, aku Roger, saya pemilik panti asuhan ini", kata Roger
"memang ini panti asuhan", kata Aya dalam hati
"Detektif Natenya ada?" tanya Ran
"oh ada,,, silakan masuk..", ajak Roger
"iya ..."kata Ran dan Aya
tiba-tiba ada seseorang yang datang
"oh ... ada orang, kalian orang yang di panggil oleh Direktur ya?"
"eh, iya", saut Aya
"hmm, coba kutebak, Kamu Azu (sambil menunjuk ke Aya) dan kamu Ran (sambil menunjuk ke Ran), kenalkan namaku, Near Timber, panggil aku, Nate"
kata Nate
"salam kenal, Nate" kata Aya
"kata direktur kamu punya pontensi hebat dalam menyikapi berbagai kasus, sudah berapa kasus yang kamu tangani?
"hmm,,, (sambil berfikir) sekitar 6 aja sih :D", kata Aya
"kalau gitu kita lansung saja ke ruanganku untuk merundingkan kasus ini (sambil menggulun-gulung rambut)" kata Nate
"ok", kata Aya dan Ran
"nih, orang kerjanyanya gulung rambut kah? kok aneh, banget", gerutu Aya dalam hati
sambil menuju ke kamar Aya dan Nate mengobrol
"perasaanku aja ya ,,, kok dari tadi Near, nanya ama Azu melulu :P, aneh.." kata Ran dalam hati
Mereka pun berbincang di ruangan Nate
"ok begini ... kasus kali ini adalah ,,, pembunuhan yang terjadi di rumah seorang pengusaha", kata Nate
"hmm ... aku dengar-dengar sih ... sebelumnya rumah itu pernah dihuni oleh orang yang sudah meninggal", kata Ran
"iya ... lalu?"kata near
"begini... dulu yang mati adalah sang pewaris rumah itu, menurut polisi pelaku itu adalah kakaknya tapi kakaknya hilang setelah sebulan kakaknya meninggal ,,, menurutku kakaknya kembali lagi untuk mengambil rumah itu setelah beberapa lama rumah itu dihuni oleh penghuni yang baru" kata Ran
"sepertinya menarik, gimana menurutmu Azu?" kata Nate
"sepertinya aku tak perlu berkata, apa2 lagi :D" kata Aya
"maksudmu?" kata Nate
"kita tinggal liat saja analisis Ran :)" kata Aya
"ok kalau itu menurutmu ... kita tinggal liat hasilnya besok" kata Nate
"secepat itu? " saut Ran
"tenang saja :D" kata Nate
setelah beberapa lama ...
"ok, kita sepertinya harus kembali untuk melapor ke direktur" kata Aya
"hmm .. bisa ku minta nomor Hp kalian?"
"ok" kata Ayan dan Ran
-sambil memberi nomor telepon-
"ya sudah, kalau seandainya besok, ada sesuatu aku akan memgabari kalian berdua" kata Nate
"ya udah kita pergi dulu" kata Ran
mereka berduapun berjalan pergi
"aku merasakan hal lain pada Nate loh" kaya Aya
"maksudmu, Zu?" tanya Ran
"gini, entah kenapa aku merasakan aura yang sama padanya seperti Ryuzaki-sensei" kata Aya
"aku juga begitu sih, dinginnya pun sama seperti Ryuzaki-sensei" kata Ran
"aku jadi kangen sensei" kata Aya
"iya .... " kata Ran
sambil perjalanan Aya merenung terus. dia mengingat masa lalu ...
"entah gimana sekarang seandainya Ryuzaki-sensei masih hidup ..." kata Aya dalam hati
"pasti setiap kasus akan di pecahkan dengan cepat ,,, dan
mungkin…. Sekarang aku dan Ryuzaki -sensei pasti berpacaran ;~; … bah aku
menghayal saja dari tadi tapi … itu memang mungkin terjadi … seandainya
kira tak membunuhnya tapi kira sudah mati siapa yang patuh kusalahkan?
Ryuzaki -sensei, ,, seandainya kamu hidup DD; .." kata Aya sambil bersedih
dalam hati
"Azu, kita sudah sampai nih" kata Ran
"eh, iya …" kata Aya
"kok kamu bengong sih, kenapa?" Tanya Ran
"tak apa… " kata Ran
Tiba-tiba terdengar lagu ….
Ku berharap …
engkaulah … Jawaban … segala risau ,,, hatiku … dan biarlah diriku …
mencintaimu hingga ujung usia ku …
"entah kenapa jika ku dengar lagu ini … jadi terasa sedih dan sepi" kata Aya
"aku tau … kamu pasti merindukan Ryuzaki -sensei kan? Aku juga merindukan Len … kita punya
perasaan yang sama Azu…" kata Ran
"terima kasih, Ran… mungkin aku suatu saat aku bisa menemukan orang yang benar-benar aku cintai …" kata Aya
"kamu pasti bisa Azu …. Berusahalah … ayo kita masuk dan melapor" kata Ran
"baik .." kata Aya
Mereka pun datang ke direktur mereka
"ok, gimana pertemuan kalian dengan detektif itu?" Tanya direktur
"ya … kami membicarakan banyak hal tentangnya … soal kasus kali ini juga , dia punya sedikit masukan" kata Ran
"baguslah… apa yang kalian sudah lakukan sekarang?"Tanya direktur
"kami tinggal membuat surat keterangan dan tinggal menunggu hasilnya besok" kata Aya
"kira-kira, menurut kalian siapa pelakunya?" Tanya direktur
"kita belum yakin sih …. Masih dugaan saja .. kira-kira menurut kami kakak sang pemilik rumah dulu" kata Ran
"kakak pemilik rumah dulu? …" Tanya direktur
"iya … namanya kalau gak salah Kuro Yagako … dia pernah di tuduh membunuh adeknya yang mewarisi
harta dan rumah itu" kata Aya
"oh ya sudah kalau begitu … baguslah pemekrisaan kalian cukup bagus, memang ide bagus aku menyuruh Nate membantu kalian ," kata Direktur
"ya sudah, kami pergi dulu ya, pak" kata Ran
"ok" kata direktur
"baguslah Nate … semoga kamu bisa menjadi penggati Ryuzaki yang baru pagi Azu, aku khawatir padanya sejak Ryuzaki meninggal" kata direktur sedih
"aku pulang dulu ya,
Ran, mau istirahat" kata Aya
"ok bye" ucap Ran
Sambil perjalanan kerumah …
Aya memasang lagu …
Kau membuat kuberangtakan …
Kau membuat ku tak karuan ..
"ah… kenapa aku memasang lagu ini sih? … tapi … aku memang rindu ,
seandainya ia kembali" keluh Aya dalam hati
Sesampainya di rumah Tiba-tiba telepon berbunyi …
"oh , ada sms, dari sapa.." kata Aya
"oh, dari Nate" kata Aya
"ey, pa kabar, kamu lagi ngapain?"
"hmm … jawab apa ya? … lagi mau tidur,,"
ucap Aya
-Hp berbunyi-
"di balas, hahaha …" kata Aya
"ya udah, met Tidur, sampai jumpa besok, Kita berjuang membuat kasus ini :D"
"ada-ada aja tuh orang sms … capek ah ,,, mau tidur" kata Aya
Keesokan Paginya
"uahaam" Aya menguap
-Ting Tong,, bel berbunyi-
"siapa nih pagi-pagi" gerutu Aya sambil mebuka pintu
"Pagi Zuki,,," saut Nate
"ah? Near?" kata Aya kebingungan
"kenapa? Kita kan mau pergi ke rumahku kan?" Tanya Nate
"eh iya, tapi kok kamu tau rumahku?" Tanya Aya
"hmm… begitulah" kata Near
"eh…?" Aya kebingungan
"sudahlah … cepat ganti bajumu, aku menunggu di luar" kata Nate
"tak usah diluar, ayo kedalam" kata Aya
"ya udah aku masuk ya" kata Nate
"tunggu ya aku mau mandi dulu" kata Aya
"ok.." kata Nate
Aya pun pergi ke kamar untuk mandi
"seperti kata Ryuzaki , Aya emang pintar menyusun rumah, sayang Ryuzaki tak hidup lama, dia
tak bisa melihat Aya yang sekarang. Tapi jangan kuatir Ryuzaki , aku pasti bisa
membahagiakan Zuki untukmu, dia baik kok … " kata Near dalam hati
Near pun berkeliling melihat rumah Aya …
Tiba-tiba dia melihat sebuah Foto
"ada foto Ryuzaki di sini, senyuman Ryuzaki terlihat beda… entah
kenapa sepertinya Ryuzaki sangat menyayangi Zuki" kata Near dalam hati
Setelah beberapa lama … Aya datang.
"lama menunggu kah?" Tanya Aya
"enggak…ayo kita pergi" kata Nate
"ayo" kata Aya
Dalam perjalanan ..
"Zuki …. Aku mau nanya sesuatu.." kata Nate
"apa?" Tanya Aya
"eh .. itu .." kata Nate ragu
"eh .. udah nyampe nih …" kata Aya
"kita lanjutin sambil masuk yuk" kata Aya lagi
"eh …gak jadi deh " kata Nate
"ya … mau nanya apa sih, penasan nah" kata Aya kesal
"cepat sudah, kita ke dalam, si Ran udah nunggu tuh" kata Nate
"ya udah,, " kata Aya
Mereka pun masuk ke dalam
"apa ada hal yang kamu temukan, Ran?" Tanya Nate
"iya ada, beberapa hari ini sang istri pengusaha itu melihat ada seseorang yang mengintai rumahnya" kata Ran
"hmm… sebaiknya kita menginap saja di rumahnya" kata Nate
"gak papa sih … toh biar kasus ini cepat selesai" kata Aya
"ya udah, sepertinya kita harus bertindak sekarang, karena aku khawatir akan ada yang mati lagi" kata Nate
"jadi kita masing-masing gak pulang kerumah nih?" Tanya Aya
"kalu aku sih udah siap, karena memang kemungkinan Near akan meminta kita menginap"
kata Ran
"ya … Cuma aku dong ya pulang?" Tanya Aya kesal
"gak papa kok, biar ku antarin" kata Nate
"gak usah, aku pergi sendiri" kata Aya
"ya udah.. kami tunggu ya di sini" kata Ran
"aku bingung kenapa Near baik sama Azu… apa mungkin L-sensei yang
menyuruhnya … untunglah Aya … Ryuzaki L-sensei mencintaimu dia ingin kamu bahagia.." kata Ran dalam hati
To Be Continued ….
mungkin…. Sekarang aku dan Ryuzaki -sensei pasti berpacaran ;~; … bah aku
menghayal saja dari tadi tapi … itu memang mungkin terjadi … seandainya
kira tak membunuhnya tapi kira sudah mati siapa yang patuh kusalahkan?
Ryuzaki -sensei, ,, seandainya kamu hidup DD; .." kata Aya sambil bersedih
dalam hati
"Azu, kita sudah sampai nih" kata Ran
"eh, iya …" kata Aya
"kok kamu bengong sih, kenapa?" Tanya Ran
"tak apa… " kata Ran
Tiba-tiba terdengar lagu ….
Ku berharap …
engkaulah … Jawaban … segala risau ,,, hatiku … dan biarlah diriku …
mencintaimu hingga ujung usia ku …
"entah kenapa jika ku dengar lagu ini … jadi terasa sedih dan sepi" kata Aya
"aku tau … kamu pasti merindukan Ryuzaki -sensei kan? Aku juga merindukan Len … kita punya
perasaan yang sama Azu…" kata Ran
"terima kasih, Ran… mungkin aku suatu saat aku bisa menemukan orang yang benar-benar aku cintai …" kata Aya
"kamu pasti bisa Azu …. Berusahalah … ayo kita masuk dan melapor" kata Ran
"baik .." kata Aya
Mereka pun datang ke direktur mereka
"ok, gimana pertemuan kalian dengan detektif itu?" Tanya direktur
"ya … kami membicarakan banyak hal tentangnya … soal kasus kali ini juga , dia punya sedikit masukan" kata Ran
"baguslah… apa yang kalian sudah lakukan sekarang?"Tanya direktur
"kami tinggal membuat surat keterangan dan tinggal menunggu hasilnya besok" kata Aya
"kira-kira, menurut kalian siapa pelakunya?" Tanya direktur
"kita belum yakin sih …. Masih dugaan saja .. kira-kira menurut kami kakak sang pemilik rumah dulu" kata Ran
"kakak pemilik rumah dulu? …" Tanya direktur
"iya … namanya kalau gak salah Kuro Yagako … dia pernah di tuduh membunuh adeknya yang mewarisi
harta dan rumah itu" kata Aya
"oh ya sudah kalau begitu … baguslah pemekrisaan kalian cukup bagus, memang ide bagus aku menyuruh Nate membantu kalian ," kata Direktur
"ya sudah, kami pergi dulu ya, pak" kata Ran
"ok" kata direktur
"baguslah Nate … semoga kamu bisa menjadi penggati Ryuzaki yang baru pagi Azu, aku khawatir padanya sejak Ryuzaki meninggal" kata direktur sedih
"aku pulang dulu ya,
Ran, mau istirahat" kata Aya
"ok bye" ucap Ran
Sambil perjalanan kerumah …
Aya memasang lagu …
Kau membuat kuberangtakan …
Kau membuat ku tak karuan ..
"ah… kenapa aku memasang lagu ini sih? … tapi … aku memang rindu ,
seandainya ia kembali" keluh Aya dalam hati
Sesampainya di rumah Tiba-tiba telepon berbunyi …
"oh , ada sms, dari sapa.." kata Aya
"oh, dari Nate" kata Aya
"ey, pa kabar, kamu lagi ngapain?"
"hmm … jawab apa ya? … lagi mau tidur,,"
ucap Aya
-Hp berbunyi-
"di balas, hahaha …" kata Aya
"ya udah, met Tidur, sampai jumpa besok, Kita berjuang membuat kasus ini :D"
"ada-ada aja tuh orang sms … capek ah ,,, mau tidur" kata Aya
Keesokan Paginya
"uahaam" Aya menguap
-Ting Tong,, bel berbunyi-
"siapa nih pagi-pagi" gerutu Aya sambil mebuka pintu
"Pagi Zuki,,," saut Nate
"ah? Near?" kata Aya kebingungan
"kenapa? Kita kan mau pergi ke rumahku kan?" Tanya Nate
"eh iya, tapi kok kamu tau rumahku?" Tanya Aya
"hmm… begitulah" kata Near
"eh…?" Aya kebingungan
"sudahlah … cepat ganti bajumu, aku menunggu di luar" kata Nate
"tak usah diluar, ayo kedalam" kata Aya
"ya udah aku masuk ya" kata Nate
"tunggu ya aku mau mandi dulu" kata Aya
"ok.." kata Nate
Aya pun pergi ke kamar untuk mandi
"seperti kata Ryuzaki , Aya emang pintar menyusun rumah, sayang Ryuzaki tak hidup lama, dia
tak bisa melihat Aya yang sekarang. Tapi jangan kuatir Ryuzaki , aku pasti bisa
membahagiakan Zuki untukmu, dia baik kok … " kata Near dalam hati
Near pun berkeliling melihat rumah Aya …
Tiba-tiba dia melihat sebuah Foto
"ada foto Ryuzaki di sini, senyuman Ryuzaki terlihat beda… entah
kenapa sepertinya Ryuzaki sangat menyayangi Zuki" kata Near dalam hati
Setelah beberapa lama … Aya datang.
"lama menunggu kah?" Tanya Aya
"enggak…ayo kita pergi" kata Nate
"ayo" kata Aya
Dalam perjalanan ..
"Zuki …. Aku mau nanya sesuatu.." kata Nate
"apa?" Tanya Aya
"eh .. itu .." kata Nate ragu
"eh .. udah nyampe nih …" kata Aya
"kita lanjutin sambil masuk yuk" kata Aya lagi
"eh …gak jadi deh " kata Nate
"ya … mau nanya apa sih, penasan nah" kata Aya kesal
"cepat sudah, kita ke dalam, si Ran udah nunggu tuh" kata Nate
"ya udah,, " kata Aya
Mereka pun masuk ke dalam
"apa ada hal yang kamu temukan, Ran?" Tanya Nate
"iya ada, beberapa hari ini sang istri pengusaha itu melihat ada seseorang yang mengintai rumahnya" kata Ran
"hmm… sebaiknya kita menginap saja di rumahnya" kata Nate
"gak papa sih … toh biar kasus ini cepat selesai" kata Aya
"ya udah, sepertinya kita harus bertindak sekarang, karena aku khawatir akan ada yang mati lagi" kata Nate
"jadi kita masing-masing gak pulang kerumah nih?" Tanya Aya
"kalu aku sih udah siap, karena memang kemungkinan Near akan meminta kita menginap"
kata Ran
"ya … Cuma aku dong ya pulang?" Tanya Aya kesal
"gak papa kok, biar ku antarin" kata Nate
"gak usah, aku pergi sendiri" kata Aya
"ya udah.. kami tunggu ya di sini" kata Ran
"aku bingung kenapa Near baik sama Azu… apa mungkin L-sensei yang
menyuruhnya … untunglah Aya … Ryuzaki L-sensei mencintaimu dia ingin kamu bahagia.." kata Ran dalam hati
To Be Continued ….
0 komentar:
Posting Komentar